'bannerkanan' id='bannerkanan'/>

2015, 15 Juta Perangkat Terhubung Internet

detail berita
Prosesor Intel Xeon yang menjalankan Komputasi Awan Intel (sumber : Google)
JAKARTA - Di tahun 2015, Intel memperkirakan adanya lonjakan pengguna internet hingga mencapai 2,5 miliar orang yang menggunakan lebih dari 15 juta perangkat untuk mengakses internet.

Nick Knupffer selaku Regional Marketing Program Manager, Data Center Group, Intel APAC, menerangkan lonjakan pengguna internet yang diperkirakan akan meningkat dengan sangat tinggi di tahun 2015, membuat Intel berupaya untuk membuat komputasi awan yang digunakan sebagai server menjadi lebih aman terutama dalam hal penyimpanan data rahasia suatu perusahaan, efisien dalam penggunaannya (lebih hemat dalam pengeluaran) dan lebih cepat dalam proses akses data dari sebelumnya.

Intel Indonesia mengumumkan penggunaan 'Cloud in a box', alat demonstrasi yang berisikan rangkaian teknologi yang dimiliki Intel dalam pengoprasian cloud computing (komputasi awan) yang lebih cepat, lebih efisien dan lebih aman dibandingkan sebelumnya.

Komputasi awan digunakan sebagai pusat data dan sebagian pusat data yang dimiliki Intel didukung oleh Intel Xeon. Pada dasarnya, komputasi awan berjalan di atas prosesor Intel Xeon. Xeon merupakan prosesor yang menghasilkan produktifitas dan energi yang tinggi namun tetap efisien.

"Kami berupaya memperkenalkan perangkat data center cloud terkecil di dunia, dengan beragam teknologi didalamnya yang kami sebut Cloud in a box, sebagai virtual mesin yang dapat digunakan menjadi server," tambahnya, yang disampaikan di Kantor Intel Indonesia Coorporation, Gedung WTC, Jakarta, Senin (12/9/2011). 

Visi Intel lima tahun kedepan ialah membuat komputasi awan yang lebih mukus dan terhubung dengan keamanan yang terbaik. Komputasi awan dari Intel juga bergerak secara otomatis, dengan menyediakan sedikit atau sama sekali adanya interaksi manusia. Komputasi awan juga harus mengetahui apa yang dibutuhkan oleh klien.

"Intel menggunakan teknologi terbaru dari AES 256 bit yang membuat winzip (salah satu aplikasi yang berjalan pada AES) untuk memproses data dengan lebih efektif. Transfer data yang menggunakan teknologi ini juga akan menjadi lebih cepat dengan perbandingan 1 : 3," jelas Arya Sanjaya, Business Development Manager/Enterprise Solution Sales Intel Indonesia.

Arya menambahkan AES merupakan tambahan rutinitas baru berupa software yang berguna untuk memproses data sehingga lebih cepat.

"Jika penggunaan komputasi awan sudah memasyarakat di Indonesia, maka pengguna bisa memasukan atau menggunakan komputasi awan sebagai server sesuai dengan kebutuhan mereka sendiri. Pada prinsipnya komputasi awan memberikan kemudahan yang intinya mengurangi biaya untuk penyediaan server bagi suatu perusahaan,"simpul Arya.

Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan, di mana terdapat banyak Usaha Kecil Mengengah yang kini banyak bermunculan dengan banyak membutuhkan internet untuk menunjang usahanya, di rasa merupakan peluang untuk Intel dalam hal menyediakan server pada komputasi awan yang lebih aman dari serangan malware atau hacker yang bisa mengancam data rahasia mereka.
(tyo)

0 comments:

Post a Comment